Halaman

Minggu, 28 Oktober 2012

ANALISIS FILM PENDEK SHAMPO PANTENE PRODUKSI THAILAND


ANALISIS FILM PENDEK SHAMPO PANTENE PRODUKSI THAILAND



ANALISIS FILM PENDEK
SHAMPO PANTENE PRODUKSI THAILAND







Iklan Terbaik Dan Penuh Makna Untuk Ditonton.flv_snapshot_02.45


Iklan pantene ini merupakan sebuah karya dari Raj Kurup dari Thailand sekitar tahun 2008. Dalam menciptakan karya film pendek ini, Raj memerlukan waktu 4 bulan dan butuh waktu selama 2 tahun untuk menerbitkannya. Filem pendek ini telah memenangkan Silver Medal di New York Film Festival 2009, untuk kategori short movie.
 Pemeran utama dalam film pendek ini adalah seorang gadis Thailand kelahiran Bangkok, 30 September 1992. Ia bernama Pimchanok Leuwisedpaiboon, biasanya dijuluki dengan nama Fern/Baifern. (http://chillinaris.blogspot.com/2010/10/gadis-bisu-pemain-biola-extraordinary.html)
Iklan Pantene Chrysalis Shampoo produksi Thailand ini, meski film iklan ini sudah muncul di Thailand bulan September 2008. Awalnya film berdurasi 4 menit 2 detik ini ditayangkan di bioskop, namun akhirnya melebar ke televisi dan berbagai media.
Film ini menceritakan seorang gadis bisu dan tuli yang terinspirasi dari seorang musisi jalanan. Ia  giat berlatih biola, instrumen musik yang sangat sulit dilakukan, apalagi oleh mereka yang tidak bisa mendengar. Seorang perempuan yang melawan segala rintangan nasib hidupnya. Lagu klasik “Canon in D Major” dari Johann Pachelbel yang menjadi pengiring film ini turut membangun emosional cerita.
Awalnya, saya melihat film pendek ini merupakan sebuah film drama, tetapi setelah melihat keseluruhannya ternyata sebuah iklan komersial  shampo pantene. Salah satu hal yang membuat saya tertarik adalah representasi motivasi struggle for life  yang ditampilkan pada film ini, hampir disetiap adegan terdapat makna-makna metaphor, simbolisasi, ikon, tanda, gesture, ruang, waktu, body sign, dan  body language yang ekspresif. Selain itu, film ini sangat baik dalam mengemas tujuan dari produk iklan tersebut, menyembunyikan tujuan komersil dalam peristiwa kehidupan dengan mengangkat peristiwa-peristiwa kehhdupan realitas, moralitas, dan motivasi.
Berbeda dengan standar iklan shampoo yang umumnya menggunakan selebriti sebagai endorser-nya, di film ini tidak ada selebriti sama sekali. Melalui cerita yang emosional, Pantene berusaha membangun kedekatan dengan audiensnya. Logo Pantene sendiri hanya muncul di akhir film, dan kekhasan kibasan rambut (seperti iklan shampoo pada umumnya) muncul saat si anak perempuan bisu dan tuli ini dengan ekspresif membawakan biolanya di konser. Tema “You Can Shine” terasa kena sekali dengan cerita ini, dimana semua orang, dengan keterbatasannya masing-masing tetap bisa bersinar asalkan punya niatan kuat.
Dalam film ini, jangka waktu  perkembangan dari fase anak-anak menuju remaja direkam dan abadikan hanya dalam 40 menit. Indeks waktunya begitu bergerak cepat. Ruang waktu yang ditampilkan hanyalah waktu siang hari saja, suasana malam hari malahan tidak disorot. Suasana siang hari merepresentasikan bahwa hidup itu sangat cerah, terang, dan segala sesuatunya bisa dilihat.
Sejak kecil, gadis tuli dan bisu ini menyenangi musik. Ia menikmatinya dengan cara  melihat dan  berimajinasi sendiri. Ia mengagumi seorang bapak tua musisi jalanan. Di perjalanan  pulang sekolah, dalam pikirannya masih terbayang sewaktu ia di tegur dan di caci oleh temannya. Ia tidak sadar kalau dibelakangnya berjalan sebuah mobil yang berkali-kali memberikan klakson pada gadis tuli tersebut. Kata-katanya seperti ini:
“ seekor bebek ingin terbang? Dan  seseorang yang tuli ingin belajar memainkan biola? Apakah kamu sudah gila? Belajar yang lain saja !”
snapshot_00.17








Dari potongan adegan di atas, memusatkan  perhatiannya kepada gadis tuli dan mobil yang sedang berjalan di belakangnya. Sedangkan latarnya dibuat blur untuk menciptakan aksentuasi benda di depannya. Konflik dalam kisah ini menyerupai konflik pada film bawang merah dan bawang putih, gadis yang berkuncir memiiki sifat dan sikap yang jahat, sedangkan gadis tuli dan bisu memiliki sifat dan berpera n gai amat baik.








Pada shot di atas mendeskripsikan suasana konflik dimana gadis berkuncir merasa risih melihat gadis buta dan tuli belajar bermain biola. Dirinya merasa mempunyai sesuatu yang lebih dibanding gadis tuli tersebut,sehingga pantang bagi dia terkalahkan oleh orang yang lain, apalagi hanya seorang gadis tuli dan bisu. Dan ia  berusaha untuk mematahkan tekad gadis tuli tersebut.
Gadis tuli dan bisu ini mengunjungi bapak tua sang musisi jalanan. Di sana ia melihat pertunjukan musik sang musisi jalanan. Setelah itu ia menghampirinya kemudian, bapak tua tersebut bertanya dengan menggunakan bahasa isyarat, kemudian mereka mengobrol tentang harapan si gadis tuli. Bapak tua tersebut berhasil membangkitkan tekad gadis tuli melalui kata-kata bijaknya. Gadis tuli bertanya kepada bapak tua,” kenapa saya berbeda dengan yang lain?”. Lalu bapak tua itu menjawabnya,”kenapa? Apakah kamu harus sama dengan yang lainnya? Musik adalah sesuatu yang bisa dilihat. Pejamkan mata... dan  kamu akan melihatnya”.







Gambar adegan pada durasi 00.43/04.20 menit di atas mendeskripsikan suatu gesture tangan yang bermakna menanyakan  sesuatu kepada gadis tuli tersebut menggunakan suatu ikonisasi. Bapak tua tersebut bertanya: “apakah kamu masih suka bermain violin?”









Gambar: adegan pada durasi 00.51-00.53
Kenapa saya berbeda dengan yang lain?.
Gambar di atas merupakan suatu adegan ketika gadis kecil bertanya kepada bapak tua:

Gambar yang diberi outline lingkaran di atas merupakan suatu gesture yang merepresentasikan bahasa lisan. Gesture tersebut merupakan signified sekaligus signifier.











,”kenapa? Apakah kamu harus sama dengan yang lainnya? Musik adalah sesuatu yang bisa dilihat. Pejamkan mata... dan  kamu akan melihatnya”.

Gambar di atas merupakan suatu adegan ketika Bapak tua menjawab pertanyaan dari gadis tuli:



Gambar yang diberi outline lingkaran di atas merupakan suatu gesture yang merepresentasikan bahasa lisan. Gesture tersebut merupakan signified sekaligus signifier. Arti dari kata-kata / makna dari kata di atas adalah:
semua makhluk hidup pada dasarnya mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing,musik merupakan sesuatu yang bisa  dilihat, dengan memejamkan  kedua mata, lalu kemudian berimajinasilah... walaupun kamu tuli dan bisu, tapi tidak tuli dan bisu dalam melihat musik”.
Adegan  metafora dalam film ini terletak pada durasi 01:15-01:5, setelah gadis tuli mendengar kata-kata dari bapak tua dan setelah bapak tua memberi hadiah biola. Gadis tuli ini membayangkan  sedang bermain biola di tempat yang tinggi, kemudian melantunkan irama biolanya di padang ilalang dengan penuh emosi, keharmonisan, kedamaian, beserta kebebasan  dan terlepas dari seorang gadis  yang berkuncir.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Shot 01:15-01:26
Sewaktu-waktu, gadis tuli ini melihat suatu pamplet pengumuman kontes musik klasik, dan ia pun bertekad untuk mengikutinya.




Shot 01: 29 dan 01:31
Adegan metafora lainnya terdapat pada durasi film 03:22 ketika gadis tuli tampil dan beraksi dengan penuh kesadaran dan kealamiannya. Disaat emosi estetik tersalurkan, ia mengimajinasikan dirinya  berada di padang ilalang dengan pengambilan shoot video bird eyes dan merepresentasikan pengalaman dirinya  pada sebuah metamorfosa kupu-kupu yang berawal dari telur dan terus berkembang sampai menjadi kupu-kupu dewasa dan siap terbang menuju cahaya yang terang seperti di bawah ini.


























                                                      


                                                  :                                   

Metafora perjalanan hidup. Metamorposis kupu-kupu sebagai representasi subyek.
Shot 03:22-03:34/04:02
Metamorphosis kupu-kupu di atas merupakan  sebuah  metafora kehidupan  yang  membutuhan    sejumlah waktu  untuk menjadi berkembang, ber hasil dan berujung indah. Semuanya itu membutuhkan waktu dan perjuangan.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
Adegan klimaks yang sangat mencolok adalah waktu tokoh antagonis muda yang berlatih dengan keras dan menghalalkan segala cara untuk menghalangi gadis tuli dan buta agar tidak bisa mengikuti kontes musik. Tokoh antagonis ini menyuruh beberapa orang untuk mengganggu bapak tua dan gadis tuli, mereka memukul bapak tua sampai terjatuh dan merusak biola  si gadis tuli.
Adegan ini berawal dari ketika tokoh antagonis ini melihat bapak tua dan gadis tuli itu berlatih.





Shot 01:47                                                                                      Shot 01:49
Tokoh antagonis melihat sang musisi jalanan tua sedang memainkan biola bersama si gadis tuli. Dari tatapan matanya terdapat body sign yang member kode bahwa tatapan ini bukan tatapan yang penuh kesenangan, tetapi tatapan yang penuh rasa dendam, iri, serta was-was takut terkalahkandalam kontes musik klasik. Karena tak mau terkalahkan, ia pun berlatih dengan keras dengan penuh emosi dan misi untuk menjatuhkan gadis tuli, serta menyuruh seseorang untuk menggangu mereka.







Snapshot 01:52 dan 01:53, pemeran antagonis berlatih keras
Snapshot 02:00-02:01
Dari gesture dan mimik wajahnya bisa dilihat, tatapannya penuh rasa dendam, kemudian snapshot ke 2 memperlihatkan gesture bibir dan gerak mata penuh dengan keculasan dan kepuasan atas sesuatu yang ia rencanakan.

Snapshot 01:55-02:00
Sang musisi jalanan tua dan gadis tuli sedang diganggu oleh orang suruhannya tokoh antagonis.

















Presentasi piano diakhirh dengan tanda seru. Adegan ini merupakan shock effect yang memberikan guncangan dan kejutan yang sangat luar biasa bagi tokoh antagonis,  bagaimana bisa orang yang telah ia intimidasi dan biolanya hancur,tetapi masih bisa tampil dalam kontes musik klasik tersebut.




Shot 20:06-20:21, Tokoh antagonis tercengang dengan wajah pucat dan penuh dengan guncangan
Setelah pertunjukkan musik sang pianis antagonis selesai, para penonton heboh dan terkagum-kagum. Tetapi tiba-tiba ada yang member tahu kepada pembawa acara bahwa masih ada peserta terakhir, sang pianis antagonis itu kaget, ternyata yang dimaksudnya adalah si gadis tuli.




Shot 02:23-02:45
Gadis tuli dating dengan biolanya yang penuh dengan perekat selotip. Ia mengingat perkataan sang musisi jalanan tua dengan memejamkan matanya, mengingat peristiwa yang telah dilaluinya yang ia jadikan sebagai motivasi untuk berjuang. Tak lama, ia langsung merenung dan berimajinasi, lalu dimainkanlah biolanya. Penonton yang ngantuk pun terbangun dan berubah menjadi segar  setelah mendengar lantunan irama musik klasik yang ia bawakan. Pada shot adegan yang ketiga, terdapat suatu adegan yang diskontinu, tetapi urutannya dipisahkan dengan batas “Blur”
                                                                            






                                                                          
Shot 02:.42-03:37
Ia memainkan musik dengan penuh perasaan, ekspresif, dan baik. Sehingga saat ia selesai membawakan sebuah lagu, para penonton tercengang dan terkagum-kagum melebihi saat pertunjukan pianis tadi. Di sini, efek cahaya dan angin sangat mendominasi visual dan setting shot pada tiap adegan.




Shot 03:39- 03:50, para penonton bengong dan terkagum-kagum
Film pendek ini mempunyai penekanan yang kuat pada permainan biola, rambut hitam dan panjang,serta cahaya. Setelah pertunjukkan ini, barulah muncul logo produk bersama sinar dan tema dari film ini. Entah mengapa gambar produk tidak ditampilkan, mungkin bagi pengarang film ini yang lebih penting adalah taste dari film ini. Yang paling penting ia dapat mengajak para penonton masuk ke dalam skenarionya, sehingga timbul rasa kagum dan secara otomatis kagum juga pada produk pantene tersebut.

















                                                           Shot 03:58- 04:02
Film ini memiliki Narrative syntagm (urutan cerita) yang termasuk “alternate syntagm”, karena membentuk suatu montase. Kebanyakan menggunakan linguistic metafora allegory, sebuah metafora yang diperluas dimana cerita menggambarkan atribut penting dari subjek. Tipe sintak yang sering muncul yaitu autonomous shot yang menggambarkan single shot, sequence shot, dan keempat tipe insert (non-diegetic insert/ external object, subjective insert/mimpi/ ketakutan, displaced diegetic insert, dan explanatory insert/detail.
Film ini memiliki tujuan denotasi yang didukung oleh visual analogy, auditory analogy, analogy image, realitas, sound track, image track dan narasi teks dengan frekuensi cerita repetisi dimana si gadis tuli mengingat kembali peristiwa yang sudah dialaminya atau flashback

Shot beberapa adegan terakhir lebih fokus pada rambut hitam dan panjang serta spectrum cahaya yang lambatlaun berubah menjadi logo pantene dan suatu kata mutiara yang berbunyi “you can shine”.
Pesan yang bisa diserap dari film pendek ini yaitu :
·         “Nothing is impossible, when you believe... Never give up, no matter how hopeless... Everyone can shine”
·         “Semua makhluk hidup pada dasarnya mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, musik merupakan sesuatu yang bisa  dilihat, dengan memejamkan  kedua mata, lalu kemudian berimajinasilah... walaupun kamu tuli dan bisu, tapi tidak tuli dan bisu dalam melihat musik”.
·         Walaupun kita sudah bekerja keras dalam mengerjakan segala sesuatu, apabila tidak diiringi dengan niat yang baik, maka tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
·         Kita harus percaya pada kemampuan diri, dan jangan takut menjadi diri sendiri, tetap optimis dan semangat dalam menjalani hidup.


Kamis, 04 Oktober 2012

MENGOPERASIKAN MESIN PEMBAYARAN BAIK TUNAI MAUPUN NON TUNAI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SILABUS: MENGOPERASIKAN MESIN
PEMBAYARAN BAIK TUNAI MAUPUN NON TUNAI

Nama Sekolah :SMK
Kompetensi keahlian :Pemasaran
Mata Pelajaran :Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester :X/1 (Satu)
Jumlah pertemuan :4 pertemuan

  1. Standart Kompetensi
Mengoperasikan Peralatan Transaksi di Lokasi Penjualan Dasar
  1. Kompetensi Dasar
Mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
  1. Indikator
Konten
  1. Pengoperasian mesin pembayaran tunai
  2. Pengoperasian mesin pembayaran non tunai
  3. Pemeliharaan mesin pembayaran
Proses
Studi pustaka dan pemaparan materi peserta didik dapat mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
Psikomotor
Menguraikan dan praktek bagaimana mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
Afektif
Perilaku berkarakter
Membentuk perilaku berkarakter siswa yang cermat, teliti bertanggungjawab dan tepat azas dalam menggunakan mesin pembayaran tunai maupun non tunai.
Keterampilan sosial
Melakukan komunikasi kepada guru dan temannya melalui bertanya, berpendapat dan menjawab
  1. Tujuan Pembelajaran
Konten
  1. Diberikan uraian penjelasan mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai, siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran tunai
  2. Diberikan uraian penjelasan mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai, siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran non tunai
  3. Diberikan uraian penjelasan mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai, siswa dapat memelihara mesin pembayaran
Proses
Diberikan uraian penjelasan tentang mengoperasikan mesin pembayaran tunai maupun non tunai, siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran.
Psikomotor
Diberikan contoh sehingga siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran tunai maupun non tunai.
Afektif
Perilaku berkarakter
Terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa dapat menunjukkan sikap cermat, teliti bertanggungjawab dan tepat azas dalam menggunakan mesin pembayaran tunai maupun non tunai minimal dinilai membuat kemajuan melalui Format Pengamatan Perilaku Berkarakter.
Keterampilan Sosial
Dalam KBM, siswa dapat melakukan komunikasi kepada guru dan temannya melalui bertanya, berpendapat dan menjawab pertanyaan minimal dinilai membuat kemajuan melalui Format Pengamatan Keterampilan Sosial.
  1. Materi Pembelajaran
Mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupu non tunai:
  1. Pengoperasian mesin pembayaran tunai (pertemuan 1)
  2. Pengoperasian mesin pembayaran non tunai (pertemuan 2)
  3. Pemeliharaan mesin pembayaran (pertemuan 3)
  4. Ulangan harian (pertemuan 4)
  1. Alokasi Waktu 2 x 45 menit
  2. Model dan Metode Pembelajaran
  1. Model pembelajaran langsung (ceramah)
  2. Metode pembelajaran resitasi (pemberian tugas)
  1. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Pendahuluan (+ 15 menit)
No. Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1. Mengabsensi siswa







2.
Memotivasi siswa dengan melibatkan mereka dalam kegiatan pembelajaran dengan panduan buku ajar.








Inti (+ 70 menit)
No. Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1.
Guru menjelaskan tentang:
  1. Pengoperasian mesin pembayaran tunai (pertemuan 1)
  2. Pengoperasian mesin pembayaran non tunai (pertemuan 2)
  3. Pemeliharaan mesin pembayaran (pertemuan 3)
  4. Ulangan harian (pertemuan 4)








2.
Membimbing siswa mengoperasikan mesin pembayaran.








3.
Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.








Penutup (+ 5 menit)
No. Kegiatan Penilaian
1 2 3 4
1.
Melakukan Tanya jawab mengenai materi yang telah diajarkan.




2.
Menyimpulkan materi yang telah diajarkan.




3.
Memberikan tugas kepada siswa.




  1. Penilaian pembelajaran
Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
  1. LP 1 : Konten dilengkapi Kunci LP 1
  2. LP 2 : Proses dilengkapi Kunci LP 2
  3. LP 3 : Psikomotor dilengkapi Kunci LP 3
  4. LP 4 : Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
  5. LP 5 : Format Pengamatan Keterampilan Sosial
  1. Sumbar Pembelajaran
  1. Silabus : Mengoperasikan mesin pembayaran tunia maupun non tunai
  2. Bahan Bacaan : modul mata diklat kompetensi keahlian pemasaran
  3. LKS 1 : Mengoperasikan mesin pembayaran tunia maupun non tunai
  4. Alat dan Bahan : papan tulis, LCD, buku ajar, LKS dan laptop

Daftar Pustaka
Kurikulum SMK Edisi 2004, Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Penjualan, DEPDIKNAS, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kejuruan.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..

  1. Indikator
Konten
  1. Pengoperasian mesin pembayaran tunai
  2. Pengoperasian mesin pembayaran non tunai
  3. Pemeliharaan mesin pembayaran
Proses
Studi pustaka dan pemaparan materi peserta didik dapat mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
Psikomotor
Menguraikan dan praktek bagaimana mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
Afektif
Perilaku berkarakter
Membentuk perilaku berkarakter siswa yang cermat, teliti bertanggungjawab dan tepat azas dalam menggunakan mesin pembayaran tunai maupun non tunai.
Keterampilan sosial
Melakukan komunikasi kepada guru dan temannya melalui bertanya, berpendapat dan menjawab
  1. Tujuan Pembelajaran
Konten
  1. Diberikan uraian penjelasan mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai, siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran tunai
  2. Diberikan uraian penjelasan mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai, siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran non tunai
  3. Diberikan uraian penjelasan mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai, siswa dapat memelihara mesin pembayaran
Proses
Diberikan uraian penjelasan tentang mengoperasikan mesin pembayaran tunai maupun non tunai, siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran.
Psikomotor
Diberikan contoh sehingga siswa dapat mengoperasikan mesin pembayaran tunai maupun non tunai.
Afektif
Perilaku berkarakter
Terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa dapat menunjukkan sikap cermat, teliti bertanggungjawab dan tepat azas dalam menggunakan mesin pembayaran tunai maupun non tunai minimal dinilai membuat kemajuan melalui Format Pengamatan Perilaku Berkarakter.
Keterampilan Sosial
Dalam KBM, siswa dapat melakukan komunikasi kepada guru dan temannya melalui bertanya, berpendapat dan menjawab pertanyaan minimal dinilai membuat kemajuan melalui Format Pengamatan Keterampilan Sosial.
RUMUSAN MASALAH
Dari materi mengenai mengoperasikan mesin pembayaran tunai maupun non tunai. Selanjutnya jawablah pertanyaan berikutini dengan singkat:

Nama: …………………………………… Kelas: ………………. Tanggal: ……………..
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS 1)
LKS 1: Mengoperasikan mesin pembayaran tunai maupun non tunai
Buatlah peta konsep tentang mengoperasikan mesinpembayaran tunai maupun non tunai


Daftar Pustaka
Kurikulum SMK Edisi 2004, Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Penjualan, DEPDIKNAS, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kejuruan.
LP 4: Lembar Pengamatan Perilaku Berkarakter


Standar Kompetensi :
Kompetensi dasar :
Kelas :
Tanggal :

Petunjuk : untuk setiap perilaku berkarakter ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:

A = Sangat Baik C = Menunjukkan kemajuan
B = Memuasakan D = Memerlukan perbaiakan


No Nama cermat teliti dan bertanggungjawab tepat azas
1









2









3









4









5











Surabaya, September 2012
Guru/pengamat








LP 5: Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial


Standar Kompetensi :
Kompetensi dasar :
Kelas :
Tanggal :

Petunjuk : untuk setiap perilaku berkarakter ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:

A = Sangat Baik C = Menunjukkan kemajuan
B = Memuasakan D = Memerlukan perbaiakan

No Nama cermat teliti dan bertanggungjawab tepat azas
1









2









3









4









5











Surabaya, september 2012
Guru/pengamat